Hasan Nasbi Puluhan tahun Meneliti Tan Malaka!

173,274
47
Published 2024-06-28
Di episode podcast kali ini, Ferry Irwandi dan Cania Citta bersama Hasan Nasbi seorang Founder Cyrus Network dan juga konsultan politik berkesempatan untuk mengupas sosok Pahlawan Indonesia yang terlupakan sejarah, yaitu Tan Malaka.

-----
Malaka Project didirikan oleh Ferry Irwandi, Dea Anugrah, Cania Citta, Jerome Polin, Angellie Nabilla, Coki Pardede, Aurelia Vizal, Fathia Izzati, dan Rizky Ardiprakoso. Mereka yakin bahwa pendidikan berkualitas yang mudah diakses akan menciptakan “Masyarakat Baru”. Suatu masyarakat yang cerdas, kritis, empatik, dan mampu menggagas perubahan sosial bersama-sama.

Ikuti kami melalui platform Malaka Project lainnya.
Instagram: instagram.com/malakaproject.id
TikTok: www.tiktok.com/@malakaproject.id
Website: Malaka Project: Masyarakat Baru malakaproject.id/

All Comments (21)
  • Nenek saya merupakan sepupu jauh dari Tan Malaka, beliau pernah menceritakan kalau Tan Malaka memang hanya sekali pulang ke kampung kami di Pandam Gadang. Tan Malaka hanya 2 hari dirumah dan beliau akhirnya diburu Jepang dan beliau lari ke hutan. Smenjak itu sudah tidak pernh kembali lagi dan tidak ada kabar sama sekali sampai akhirnya 2017 baru dilakukan pemindahan tanah kuburan beliau dari Kediri ke Pandam Gadang. Beberapa peninggalan catatan dan barang-barang beliau saat ini disimpan di Monumen Tan Malaka di Pandam Gadang.
  • @BSayendra
    Materialism Dialectics Logics (Madilog) dan Kehancuran Nusantara. Tan Malaka secara tegas mengutuk masyarakat yang percaya mistis, percaya doa-doa, dan berkecimpung dalam kebodohan. Bagi Tan Malaka, masyarakat mistis agamis adalah masyarakat paling terbelakang. Dia mengingingkan masyarakat yang melompat maju dengan filsafat, dan lari kencang dengan sains. Bahkan sejak awal Tan Malaka sudah sadar bahwa filsafat pun tidak cukup, karena di atas itu semua , sains lah yang merupakan petunjuk tertinggi kehidupan manusia. Kurang dari dari 100 tahun setelah Madilog ditulis Tan Malaka, masyarakat Nusantara yang dicintainya malah semakin bergelimang dalam mistis agamis, doa-doa massal, rukyah, semua berbau takhayul, dongeng-dongeng agama dianggap nyata, sains hampir hilang sama sekali. Bagi Tan Malaka, tiada cara lain untuk maju selain dengan ilmu pengetahuan, dengan sains yang berbukti. Bernegara dan berbangsa hanya akan mendatangkan mudharat jika landasannya hanyalah dongeng-dongeng masa lampau yang sudah terbukti salah dan sering memundurkan peradaban. Nusantara harus diselamatkan, dengan Materialisme Dialektika Logika, dengan Sains, atau kalau tidak akan hancur selama-lamanya.
  • @quzuqbotak
    Ngeri closingnya, merinding den Saya kasih pepatah minang yg universal masyarakat indo paham garis besarnya. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung Anak mencit sudah nampak bulat ekornya. Sangat setuju materialistis! Jadi kalau ada orang minang ngomong e halu, injak aja kwkwkw
  • Kayanya banyak pemikiran² seperti ini yg tidak disalurkan saat sekolah, maka dari itu sekolah hanya memerintah murid nya untuk menghafal peristiwa²nya aja dan tidak menjelaskan ide² atau pemikiran² yg ada dibalik peristiwa itu
  • Di tunggu part 2!? (Narsumnya ~Hasan Nasbi~ Durasi 60 menitan, kita dikenalkan kepada Tan Malaka dan itu ngak kerasa lama. Buat pemula bacalah buku Dari Penjara Ke Penjara - (kalau sudah cinta)- lanjut baca Madilog. "Setuju/ tidak setuju dengan Tan Malaka, setelah baca Madilog, cara berpikir kita akan tottal berubah.
  • Orang Indonesia jaman sekarang ketika bicara tentang Indonesia suka alergi dengan pergerakan kaum kiri. Padahal kemerdekaan Indonesia terjadi karena perpaduan kaum kiri dan kanan. Tanpa kaum kiri, tidak akan ada pergerakan revolusi dan pengerahan masa aksi. Merdeka 100% juga adalah semboyan kaum kiri. Setelah merdeka dan peristiwa 65, kaum kiri habis dibasmi. Akhirnya generasi berikutnya hanya tahu Indonesia, hanya dari satu sisi.
  • Testamen politik: "Sjahdan datanglah saatnja buat menentukan ketangan siapa akan ditaruhkan obor kemerdekaan, seandainja kami tiada berdaja lagi akan meneruskan perjuangan kita ditengah-tengah rakjat sendiri meneruskan perjuangan kita ditengah-tengah rakjat sendiri. Maka kami putuskanlah, bahwa pimpinan perdjuangan kemerdekaan kita diteruskan oleh sdr2: 1. Tan Malaka 2. Sutan Sjahrir 3. Iwa Kusuma Sumantri 4. Wongsonegoro" (Ditulis Moh. Yamin dalam Poeze, 2008: 61). Kebetulan saya menulis skripsi tentang Tan Malaka dan Persatuan Perjuangan dengan judul "Peranan Tan Malaka Dalam Kongres Pertama Persatuan Perjuangan di Purwokerto Tahun 1946". Saya fokus membicarakan Tan Malaka di Purwokerto, pra-kongres, saat kongres, dan pasca kongres Persatuan Perjuangan. Mohon doa, semoga niat saya membukukan skripsi saya lancar tanpa kendala. 🙏🏻
  • @Nuraidi-ss5ye
    Madilog merupakan magnum opus dari Tan Malaka. Pemikirannya sangat berpengaruh bagi perkembangan intelektual di Indonesia...
  • @Inside310
    51:09 Wow ternyata ada"Testament Politik" oleh Soekarno dan Hatta yang merujuk tanmalaka sebagai pemimpin pengganti jika mereka tertangkap oleh Jepang. Gilaa aku juga baru tauu
  • Senang sekali melihat Uda Hasan bercerita tentang sosok besar seperti Tan Malaka.. tokoh yang pemikiran nya masih hidup hingga saat ini.
  • Sesungguhnya, pondasi dasar-dasar bernegara Indonesia banyak dilahirkan dari tokoh" intelek Minangkabau.
  • @smdiary2965
    Fer, bisa ndka bikin segmen khusus tan malaka, hasan nasbi dan orang2 yang menyelami pemikiranya membedah nya. Terus nanti di bedah dengan orang2 yang beda pandangan. Seru kayaknya
  • @dionisiusrp23
    Terima kasih Malaka Project atas pembahasannya mengenai Tan Malaka, pas banget gw lagi baca MADILOG. Akhirnya terjawab kenapa gw agak kesulitan dalam membaca MADILOG terkait bahasanya hahaha
  • Tanpa merendahkan yang lain, gak bisa dipungkiri, saham intelektual di republik ini, banyak diberikan oleh tokoh Minang berbahasa Melayu.
  • @plugnplay159
    Saya Sangat bersyukur bisa nonton Podcast ini. terimakasih Ferry
  • "Semua orang punya sisi2 mengagumkan dari dirinya, tapi juga mungkin banyak sisi mengagumkan yang tidak bisa diikuti"
  • @zeropro697
    Salah satu nara sumber paling berbobot sejauh ini. Isi obrolannya dipenuhi sudut pandang yang berbeda namun sangat faktual dan tidak tendensius. Saya tonton berulang-ulang karena suka sekali dengan fakta-fakta yang diungkap Bang Hasan Nasbi perihal Tan Malaka. Terima kasih Bang Hasan Nasbi dan Malaka Project sudah turut serta mencerdaskan anak bangsa melalui kanal ini.